Kamis, 21 Desember 2017

Sekilas Tentang PRO 2 RRI Yogyakarta

Sumber : https://i.pinimg.com/originals/68/f0/7e/68f07e4a6ac3202b239c033ae504bbff.jpg
Pada hari Jumat, 15 Desember 2017 seluruh mahasiswa STMM MMTC Yogyakarta program studi Manajemen Informasi dan Komunikasi, melakukan study visit ke salah satu stasiun RRI yaitu RRI Pro 2 Jogja yang beralamatkan di Komplek RRI Pro 2, Jalan Gejayan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.

Dari study visit tersebut kami mendapat data-data sebagai berikut :

Sejarah


Sejak awal kemerdekaan hingga sekarang, RRI sudah mengalami reformasi. Berada di bawah Departemen Penerangan RI hingga masa orde baru, kemudian beralih status menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) dibawah Kementerian Keuangan RI, hingga pada masa reformasi sampai saat ini bertransisi menjadi Lembaga Penyiaran Publik dibawah UU No.32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Saat ini RRI membuka Pro 1, Pro 2, Pro 3, dan Pro 4. Masing-masing memiliki fungsinya tersendiri

Pro 1: untuk informasi
Pro 2: khusus anak muda
Pro 3: jaringan nasional
Pro 4: khusus budaya

Visi dan Misi

Visi 
“Mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia sebagai radio berjaringan terluas, pembangunan karakter bangsa, berkelas dunia.”

Misi
1.    Memberikan pelayanan informasi terpercaya yang dapat menjadin acuan dan sarana control sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etika jurnalistik atau kode etika penyiaran
2.    Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan memberdayakan serta mendorong kearifan masyarakat dalam rangka membangun karakter bangsa
3.    Menyelengarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan, dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi
4.    Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan minoritas
5.    Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI
6.    Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif negara
7.    Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran
8.    Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumber daya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisiensi pengolahan maupun pemeliharaan perangkat teknik
9.    Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi, dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik (good corporate governance)
10.    Memperluas jejaring dan kerjasama dengan berbagai lembaga di dalam dan luar negeri yang saling memperkuat dan menguntungkan
11.    Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai
 

Kebijakan Penyiaran

 1.    Kegiatan penyiaran ditujukan untuk memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan melalui berbagai program siaran yang diharapkan memperkaya wawasan dan mendorong keikut sertaan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjadi wahana control sosial
2.    Kegiatan siaran berita harus menjunjung tinggi kode etika jurnalistik
3.    Kegiatan penyiaran harus memberikan ruang kepada kelompok minoritas, kelompok khusus perempuan dan anak
4.    Kegiatan penyiaran harus dilakukan dengan kreatif dan berkualitas tinggi
5.    Kegiatan penyiaran harus memberikan peluang bagi pengembangan kreatvitas dan inovasi masyarakat serta nilai-nilai kearifan sosial
6.    Kegiatan penyiaran harus menjadi wahana pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional
7.    Kegiatan penyiaran harus mendukung integrasi sosial kedaulatan NKRI dan menjaga citra positif bangsa di dunia internasional
8.    Kegiatan penyiaran berpedoman pada pedoman perilaku penyiaran atau standar program siaran (P3PS) Komisi Penyiaran Indonesia
9.    Kegiatan pengembangan siaran diarahkan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, demi peningkatan karakter bangsa

Sumber Dana

Sumber dana yang dimiliki RRI berasal dari APBN, karena RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik. Pemasukan lain seperti iklan dll disetorkan ke pemerintah.

Evaluasi Program

Setiap tahun pada bulan November, RRI mengadakan suatu evaluasi, guna memperbaiki kualitas program-program siaran mereka untuk memberikan kenyamanan pada para pendengar.

Sumber Daya Manusia

Pada tahun 1997 RRI mempunyai sekitar 400 karyawan, dengan hanya satu siaran yang sasaran pendengarnya dari anak-anak hingga lansia, namun saat ini RRI jogja dengan 230 karyawan,mengelola 4 studio.

Strategi

RRI memiliki beberapa strategi guna menghadapi era digital yang semakin menggerus keberadaan Lembaga penyiaran seperti radio. RRI mencoba membranding dengan menambahkan kata Pro 2 sebelum RRI, sehingga lahirlah PRO2 RRI Yogyakarta, guna menghilangkan citra “tua dan kuno”. RRI mencoba bekerja sama dengan Mahasiswa dan siswa SMA untuk mengisi program di RRI, guna membekali pengetahuan kepada mereka dan mengenalkan RRI kepada mereka. Strategi yang dirasa paling ampuh adalah dengan membuat aplikasi RRI Play, agar para pendengar dapat mengakses RRI secara online lewat smartphone, karena dizaman digital saat ini masyarakat lebih sering menggunakan smartphone untuk berbagai hal,misalnya  mengakses informasi, dll.

Kamis, 30 November 2017

TVRI, Dulu Hingga Sekarang

sumber : https://en.tempo.co/read/news/2013/09/17/055513940/TVRI-Managing-Director-Seeks-Political-Protection

        Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang beroperasi pada tanggal 24 agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih.
       TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta. Pada bulan april tahun 1981 sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara dan memonopoli siaran televisi di Indonesia hingga tahun 1989 pamornya sedikit demi sedikit mulai berkurang ketika televisi swasta pertama yaitu RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1980 di Surabaya.

Perjalanan TVRI

TVRI di Masa Lalu


Pada Tahun 1974 TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi pemerintah, TVRI memiliki tugas menyampaikan kebijakan Pemerintah kepada rakyat menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Memasuki era 80-90an acara di TVRI terbilang cukup lengkap dan memiliki konten dengan kualitas yang sangat bagus. Acara di TVRI terlihat dirancang dengan sangat cermat dan sedemikian rupa sehingga mengena di seluruh lapisan masyarakat.
TVRI cukup jeli dalam menyusun dan meracik acara. Berita, drama keluarga atau sinetron, kuis, acara musik, bermacam-macam genre film hingga acara untuk anak-anak disajikan lengkap oleh TVRI.
Beberapa tayangan seperti Aneka Ria safari, Album Minggu ini, dan Kamera Ria adalah acara musik yang berkualitas. Losmen, ACI, Rumah Masa Depan, Pondokan adalah sinetron jaman dulu yang bagus dan sangat mendidik. Hingga siaran pedesaan, dan acara-acara informatif lainnya yang kualitas kontennya sangat bagus.
Hingga melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara.


TVRI di Masa Kini



Perkembangan TVRI di zaman sekarang terbilang sangat jauh dari kata bagus, faktor kurang beradaptasi dengan zaman, peralatan yang kurang dapat bersaing dengan televisi swasta, bertambahnya jumlah televisi swasta dan acara yang terkesan (maaf) kuno di mata masyarakat menyebabkan TVRI mulai kehilangan pamornya.
TVRI sebenarnya juga berusaha untuk mengangkat kembali pamornya di dunia pertelevisian pada tahun 2010, dengan memanfaatkan momentum berkembangnya teknologi penyiaran digital di saat itu, TVRI secara bertahap merevitalisasi semua lini dan mencanangkan diri untuk membangun penyiaran televisi digital di seluruh Indonesia.
Usaha yang dilakukan pihak TVRI sudah bagus, dengan tujuan mengubah status dari organisasi yang tadinya rugi, menjadi organisasi yang menguntungkan. 
Usaha yang dilakukan TVRI misalnya mengembangan Puslitbang (Pusat Penelitian dan Pengembangan) dan Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) berbasis teknologi digital di seluruh stasiunnya di daerah—di 29 ibukota provinsi, yang kedua mengembangkan SDM dengan merekrut anak-anak muda sebagai tim lapis kedua untuk operasional layar TVRI. Menghadapi era konvergensi penyiaran digital dengan menggabungkan teknologi telekomunikasi, internet, dan penyiaran. Usaha lain yang tak kalah penting yaitu dengan  mencoba mengemas berbagai tayangan program lewat bungkus yang lebih muda dan segar.
Namun  usaha-usaha tersebut kurang berhasil, pasalnya langkah TVRI masih berorientasi kepada Produsen, belum kepada Konsumen. Pada sektor program acara masih kurang dikomunikasikan, berbeda dengan televisi swasta yang sangat agresif mengkomunikasikan program unggulannya di media mereka sendiri maupun di media lain, seperti media cetak, billboard, hingga ambient media. Memang agar usaha-usaha tersebut berhasil dibutuhkan bujet yang besar, dan hal tersebut menjadi masalh utama bagi TVRI, tapi mau tidak mau harus dilakukan, karena hal tersebut berprinsip kepada konsumen, bukan kepada produsen.


TVRI di Masa Depan 


Bagaimana langkah TVRI untuk mengatasi ‘keterpurukan” mereka adalah hal yang sangat menarik untuk diikuti, apakah TVRI akan mampu bangkit atau malah semakin terjatuh dan akhirnya lenyap dimakan zaman.
Belakangan ini TVRI sudah mulai melakukan beberapa pergerakan untuk bangkit  dari "keterpurukan", terlihat pada tanggal 04 September 2017 diadakan Diskusi Dengar Pendapat dan Masukan Publik Tentang TVRI di Masa Depan yang digelar di Hotel Aryaduta.
 


sumber : http://fajaronline.co.id/index.php?/2017/09/04/berita-foto-tvri-di-masa-depan

Diharapkan dengan adanya diskusi tersebut TVRI dapat membenahi dan mengembangkan TVRI, dapat merubah prinsip mereka yang masih bertujuan kepada produsen, menjadi bertujuan untuk konsumen. Memberikan program acara yang berkualitas dan mendidik bukan hanya sekedar mencari rating, dan dapat keluar dari zona “keterpurukan”, dan kembali lagi seperti saat masa kejayaanya dulu.






Sumber :
http://mix.co.id/headline/pertarungan-stasiun-tv-makin-sengit-apa-kabar-tvri
http://fajaronline.co.id/index.php?/2017/09/04/berita-foto-tvri-di-masa-depan
https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_Republik_Indonesia

Selasa, 17 Oktober 2017

Tentang Geronimo FM

 Sumber :http://www.geronimo.fm/wp-content/uploads/2015/03/GERONIMO.png

Geronimo FM

Geronimo FM adalah sebuah stasiun radio di Yogyakarta, Indonesia yang mengkhususkan pada segmen lagu-lagu hits bagi kalangan anak muda. Pertama mengudara tahun 1968 sebagai "Gembel Rapi" atau disingkat "Gemar Belajar Rajin Berpikir", Radio Geronimo kemudian mendapat izin mengudara pada tahun 1971 dan resmi mengudara sebagai PT. Radio Geronimo pada 31 Mei 1971. Geronimo juga diartikan sebagai Gerha Rowang Nissreyasa Modana yang diambil dari bahasa Kawi, yang dalam bahasa Indonesia artinya Sasana Persahabatan Yang Terbaik dan Menggembirakan.


Radio yang terkenal dengan slogan Love Yogya and You ini semula memakai frekuensi AM 1602, kemudian pindah ke frekuensi FM 105,8 pada awal Januari 1989. Namun untuk menyesuaikan dengan Keputusan Menhub No. KM.15 tahun 2003 tentang Rencana Induk Frekuensi Radio FM, maka sejak pertengahan 2004 Radio Geronimo menempati frekuensi 106.1 FM. PT. RADIO GERHA ROWANG NISSREYASA MODANA disingkat “GERONIMO”.
 

 Visi dan Misi

Visi      : Menjadi penyedia layanan dan solusi yang terbaik dan terpercaya bagi mitra kerja agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan konsumen.


Misi     : Mewujudkan PT Radio Geronimo sebagai radio anak muda terdepan yang memberikan kualitas acara yang melebihi ekspektasi pendengarnya, memberikan nilai tambah kepada para mitra kerja, dan ikut serta melestarikan bakat, kreasi dan seni budaya Indonesia.
 

Struktur Perusahaan Geronimo FM

Geronimo FM memiliki Strukutur Perusahaan sebagai berikut : 


1.      Owner
2.      Direktur Utama
3.      General Manager
4.      Operasional Manager
5.      Marketing Manager
6.      Finance Manager

Target Geronimo FM



Target market Geronimo FM adalah pendengar berusia 15-24 tahun. Sasaran secara umum adalah anak muda berpendidikan atau yang sedang menempuh studi. Namun tidak menutup diri pada para eksekutif muda yang menyukai dan sangat loyal pada program-program Geronimo FM.

Apa saja Program Siaran di Geronimo FM ?



Geronimo memiliki beberapa program siaran seperti berikut :


Sapa Bhaskara
Jumat-Minggu, 05.00-07.00 WIB
Citra Kota
Setiap hari, 07.00-09.00 WIB
Geronimo's Top 40
Minggu, 09.00-12.00 WIB
Rolasan
Setiap hari, 12.00-13.0 WIB
Sansero
Setiap hari, 13.00-14.00 WIB
Bursa Nada
Setiap hari kecuali Jumat, 14.00-15.00 WIB
Hai Rock
Minggu, 15.00-16.00 WIB
Ajang Musikal
Minggu, 16.00-17.00 WIB
Gita Pertiwi
Setiap hari, 17.00-19.00 WIB
Andrawina
Setiap hari kecuali Sabtu, 19.00-21.00 WIB
Intermezzo
Minggu, 21.00-22.00 WIB
Pak E Pos
Minggu, 22.00-24.00 WIB
Hot Request
Setiap hari, 24.00-01.00 WIB
Good Morning Youngsters
Senin-Kamis, 05.00-07.00 WIB
Sasanastri
Senin-Sabtu, 09.00-10.00 WIB
Tancap Gas
Senin-Sabtu, 10.00-12.00 WIB
Dasa Tembang Nusantara
Senin, 15.00-16.00 WIB
Musik Ngaso
Senin, Selasa, Kamis, Sabtu, 16.00-17.00 WIB
Folk and Country
Senin, 19.00-20.00 WIB
OIYO
Senin, 21.00-22.00 WIB
Nuansa Ratri
Senin-Rabu, 22.00-23.00 WIB
Apresiasi Musik
Senin, 23.00-24.00 WIB
Klinik 24
Selasa, 16.00-17.00 WIB
Rendesvouz
Selasa, 20.00-21.00 WIB
Radio Gelap
Selasa, 21.00-22.00 WIB
Old Time Memory
Selasa, 23.00-24.00 WIB
Nu Rabu Rock
Rabu, 15.00-16.00 WIB
Hiptrack
Rabu, 16.00-17.00 WIB
Reggae Special
Rabu, 19.00-20.00 WIB
Teras Jazz
Rabu, 21.00-22.00 WIB
Terbaik Terbaik
Rabu, 23.00-24.00 WIB
Bisik2x Remaja
Kamis, 16.00-17.00 WIB
TTK
Kamis, 21.00-22.00 WIB
Kedai 24
Kamis, 22.00-24.00 WIB
Yogyakarta Top Hits
Jumat, 14.00-15.00 WIB
Geronimo's Jambore
Jumat, 15.00-16.00 WIB
Sana Sini Soal Agama
Jumat, 16.00-17.00 WIB
Hiphop Fanatics
Jumat, 19.00-20.00 WIB
Moral
Jumat, 20.00-21.00 WIB
Slow Rock Special
Jumat, 22.00-24.00 WIB
Resah
Sabtu, 15.00-16.00 WIB
Yangka Yangki
Sabtu, 19.00 - 21.00 WIB
Agogo
Sabtu, 21.00-23.00 WIB
Muke Kamu
Sabtu, 23.00-24.00 WIB

 Apa Strategi Geronimo FM Untuk Menghadapi Persaingan Dengan Radio Lain ?

  Geronimo FM memiliki beberapa strategi untuk menghadapi persaingan dengan radio lain, salah satunya mereka membuat beberapa program yang disukai oleh target pendengar mereka, misalnya Good Morning Youngster, Hot Request, Hiphop Fanatics, dll. Menurut saya strategi diatas sudah bagus untuk menghadapi persainga dengan radio lain, dan mungkin lebih menambah variasi program, misalnya program komedi, sebagai hiburan.


Itu tadi  data tentang  Geronimo FM dan essay tentang strategi pemasaranya, jika ada kritik dan saran silahkan tulis dalam kolom komentar dibawah, terimakasih.

Sumber :

1.      https://gudeg.net/direktori/503/radio-geronimo-1061-fm.html
2.      http://www.geronimo.fm/about-us/